RAHASIA BESAR KEBERKAHAN (Yusuf Mansur Network)
RAHASIA
BESAR KEBERKAHAN - Berkah itu Bermakna bertambah (al-ziyadah) dan
berkembang (al-nama). Kata ini lalu digunakan untuk menunjukkan kebaikan
yang banyak. Keberkahan yang paling penting adalah keberkahan di dalam
hidup dan waktu kita. Sebab, demi Allah, kita diciptakan untuk sebuah
tugas maha penting, dan waktu adalah modal yang paling utama agar kita
dapat menunaikan tugas tersebut dengan baik.
Tanpa keberkahan dan manajemen waktu yang baik, seseorang tidak akan
dapat menunaikan tugas itu dengan sempurna. Oleh karena itu, bagi mata
hamba-hamba Allah yang sejati, waktu jauh lebih mahal dan lebih berharga
daripada uang dan harta benda apapun di dunia ini. Keberkahan dalam
waktu menjadi dambaan mereka melebihi yang lainnya.
Imam Abu Bakar bin Ayyasy berkata, Andai seseorang kehilangan sekeping emas, ia akan menyesal dan memikirkannya sepanjang hari. Ia mengeluh: Inna lillah, emas saya hilang. Namun belum pernah seseorang mengeluhkan: satu hari telah berlalu, apa yang telah aku lakukan dengannya?
Orang-orang seperti ini selalu menyesal jika sebuah detik dari waktunya berlalu tanpa manfaat.
Seringkali Al-Quran menceritakan bahwa ketika kiamat terjadi, semua manusia merasa bahwa hidup mereka di dunia sangat singkat. Sebagian mereka merasa hidup di dunia hanya sepuluh hari saja (Qs. Thaha [20]: 103) Sebagian yang lain merasa hanya satu hari atau setengah hari saja,
Allah bertanya: berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari. (Qs Al-Mukminun [23]: 112-113).
Di antara mereka ada juga yang berkata bahwa masa hidup mereka di dunia hanya beberapa jam saja, Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (Qs. Al-Naziat [79]: 46).
Sebagian yang lain bahkan berani bersumpah di hadapan Allah Subhana wata�ala bahwa mereka hanya tinggal di dunia satu jam saja, Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; mereka tidak berdiam (di dunia) melainkan sesaat (saja). (Qs. Al-Ruum [30]: 55).
Begitulah orang-orang yang demen menyia-nyiakan waktunya dalam beramal shaleh akan berasa waktu terlewatkan dengan sia-sia, berbeda bagi mereka yang melewatkan waktunya dengan diisi perjuangan memperbaiki keimanan dan memperbanyak amal shaleh (Tim FB YM Net
Imam Abu Bakar bin Ayyasy berkata, Andai seseorang kehilangan sekeping emas, ia akan menyesal dan memikirkannya sepanjang hari. Ia mengeluh: Inna lillah, emas saya hilang. Namun belum pernah seseorang mengeluhkan: satu hari telah berlalu, apa yang telah aku lakukan dengannya?
Orang-orang seperti ini selalu menyesal jika sebuah detik dari waktunya berlalu tanpa manfaat.
Seringkali Al-Quran menceritakan bahwa ketika kiamat terjadi, semua manusia merasa bahwa hidup mereka di dunia sangat singkat. Sebagian mereka merasa hidup di dunia hanya sepuluh hari saja (Qs. Thaha [20]: 103) Sebagian yang lain merasa hanya satu hari atau setengah hari saja,
Allah bertanya: berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari. (Qs Al-Mukminun [23]: 112-113).
Di antara mereka ada juga yang berkata bahwa masa hidup mereka di dunia hanya beberapa jam saja, Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (Qs. Al-Naziat [79]: 46).
Sebagian yang lain bahkan berani bersumpah di hadapan Allah Subhana wata�ala bahwa mereka hanya tinggal di dunia satu jam saja, Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; mereka tidak berdiam (di dunia) melainkan sesaat (saja). (Qs. Al-Ruum [30]: 55).
Begitulah orang-orang yang demen menyia-nyiakan waktunya dalam beramal shaleh akan berasa waktu terlewatkan dengan sia-sia, berbeda bagi mereka yang melewatkan waktunya dengan diisi perjuangan memperbaiki keimanan dan memperbanyak amal shaleh (Tim FB YM Net
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment